Header Ads Widget

Responsive Advertisement

VISIBLEMI - Sebulan terakhir ini harga bawang merah dan cabai di Pasar Tradisional Kota Cimahi meningkat. Petani menilai, mahalnya harga pupuk jadi pemicu naiknya dua harga komoditas tersebut.

Menurut salah seorang petani bawang di kawasan Kelurahan Citeureup Kota Cimahi, Jajang (50), harga bawang dan cabai naik diakibatkan harga pupuk yang tinggi serta cuaca yang buruk.

"Untuk meminimalisir kerugian operasional, petani di sini (Citeureup) akhirnya menaikan harga hasil panen" ucapnya, dikutip dari bandung.pojoksatu.id (11/10).

Jajang (50) menambahkan, "dalam kurun waktu satu minggu ini pupuk jenis Mutiara 16 harganya naik dari RP800.000/ 50 kg menjadi RP850.000" lanjutnya, dikutip dari bandung.pojoksatu.id (11/10).

Menanggapi kenaikan harga dua jenis komoditas yang kerap naik turun ini, Disdagkoperind Kota Cimahi belum bisa mengatur maupun menetapkan harga pasar.

Kadisdagkoperind Dadan Darmawan menyebutkan naiknya harga pupuk selalu akan berdampak pada harga komoditas sayuran dari pasaran.

"Banyak faktor yang harus dipertimbangkan kalau mau menentukan atau menetapkan harga komoditas di daerah. Misalnya, mulai dari keuntungan hingga kerugian petani" kata Dadan, dikutip dari bandung.pojoksatu.id (11/10).

Terkait harga bawang dan cabai yang naik, Dadan berharapp masyarakat bisa bersiasat hemat serta menanam tumbuhan serupa di rumah guna menghemat di tengah kenaikan komoditas sayuran.

"Jika harga cabai naik, kita makan tidak selalu harus pedas. Sehingga bisa dikurangi. Lalu untuk beberapa sayuran yang bisa ditanam di rumah, cobalah menanam di rumah dengan polybag. Sehingga bisa menghemat" pungkasnya, dikutip dari bandung.pojoksatu.id (11/10).

(*/Fika via bandung.pojoksatu.id)