Header Ads Widget

Responsive Advertisement

VISIBLEMI – Era digital saat ini memungkinkan pelanggan untuk memiliki banyak produk yang mereka butuhkan. Fakta ini mendorong para pebisnis untuk mencari jalan alternatif untuk menarik perhatian pelanggan, agar angka penjualan produk mereka terus meroket. Perubahan zaman penting untuk diikuti dalam membuat strategi pemasaran. Penerapan influencer marketing bisa jadi solusinya. 

APA ITU INFLUENCER MARKETING?

Influencer marketing merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan ke target spesifik daripada target pasar secara keseluruhan dengan kemampuan dari influencer dalam menggiring opini khalayak. Meniru dan mengikuti gaya idola menjadi fenomena yang umum, sehingga rasa kepercayaan dan ingin mencoba akan timbul dengan sendirinya dibenak calon pelanggan yang menjadi pengikut influencer tersebut.

Kalian juga harus memastikan untuk selalu memilih influencer yang sesuai dengan brand, budget promosi dan referensi tingkat keberhasilan promosi yang pernah dilakukan oleh influencer tersebut.

MANFAAT MENGGUNAKAN INFLUENCER

Tingginya pengaruh seorang influencer terhadap para pengikutnya khalayak akan membawa dampak besar bagi conversion dan sales produk kalian. Seorang influencer tidak hanya memiliki pengikut yang besar untuk meciptakan awareness pada produk kita, tapi mereka juga mampu mengajak pengikutnya untuk menggunakan produk yang di-endorse oleh pebisnis. Ajakan ini akan berdampak pada tingkat keberhasilan marketing dengan influencer.

Pebisnis dapat melakukan evaluasi hasil penjualan setelah melakukan promosi dengan influencer, sebagai pertimbangan untuk menggunakan influencer yang sama atau berbeda di periode promosi berikutnya.

MEMILIH INFLUENCER YANG SESUAI

Pemasar perlu memilih influencer yang bidang atau kontennya memiliki relevansi dengan brand kalian. Seorang influencer mampu menarik minat khalayak selama brand tersebut selaras dengan bidang yang ia tekuni. Contohnya adalah sponsored post dari seorang food vloger mengenai obat pelangsing badan atau sponsored post atlet sepak bola mengenai sepatu dan lain sebagainya. 

Pemasar tidak boleh memilih influencer hanya dari jumlah followers-nya, tetapi interaksi antara influencer dengan para khalayak. Untuk mengetahui respon followers, kita dapat melihat jumlah like dan comment yang ada di akun media sosial influencer (engagement).

Jika kalian cukup berani bereskperimen, memilih influencer yang tidak sesuai dengan identitas brand justru dapat menjadi trik marketing yang berhasil. 

Contohnya apabila usaha kalian adalah brand fashion, tetapi mencoba untuk bereksperimen dengan influencer yang terkenal di dunia gaming, kalian mungkin bisa berhasil atau malah tidak mendapatkan awareness dan penjualan dari follower gaming

Oleh karena itu, selain pemilihan influencer yang tepat, kalian perlu memilih pesan/konten yang hendak disampaikan oleh seorang influencer. Konten menjadi penentu keberhasilan dalam hal ini.

JENIS INFLUENCER MARKETING

Melihat dari jumlah followers, ada beberapa jenis sebutan influencer:

Mega influencer: Influencer yang memiliki jumlah pengikut setidaknya mencapai lebih dari 1 juta. Kebanyakan jenis influencer ini berprofesi sebagai public figure seperti, selebriti, olahragawan, musisi, aktor, aktris dan lain sebagainya. 

Macro influencer: Influencer yang memiliki followers 40 ribu hingga 1 juta dalam satu media sosial. 

Micro influencer: Influencer yang memiliki followers 1.000 hingga 40 ribu. Dengan jumlah followers ini biasanya influencer mempromosikan suatu produk secara gratis, mereka merasa tidak terlalu berpengaruh  sampai ada suatu merek yang mengajak bekerja sama.

Nano influencer: Influencer yang memiliki jumlah followers kurang dari 1.000. Nano influencer terkadang dianggap tidak penting oleh merek lantaran jumlah pengikutnya masih sedikit. 

Nah, itu tadi adalah sedikit penjelasan tentang influencer marketing. Kira-kira apakah kalian tertarik menerapkan influencer marketing pada brand kalian? Apapun keputusannya, aku berharap itu yang terbaik buat kelancaran dan kemajuan bisnis kalian.

(*/vxfkazz)